Balon168 : Pengalaman terjadi ketika saya baru saja lulus SMA dan sedang persiapan mendaftarkan diri ke perguruan tinggi. Saya termasuk pria yang bertampang lumayan, cukup pintar, dan berperawakan sedang. Panggil saja saya, Kefin. Selama di SMA, saya mempunyai kelompok teman yang selalu bermain bersama. 4 anak laki-laki dan 7 anak perempuan.
Sebagian besar teman-teman saya melanjutkan ke perguruan tinggi di luar negeri karena memang sekolah saya termasuk sekolah elite di kota F yang menghasilkan siswa-siswi dengan hasil lulusan yang cukup baik. Karena saya berasal dari keluarga ekonomi menengah, pilihan sekolah ke luar negri menjadi tidak mungkin.
Dari kelompok kami hanya tersisa 3 teman perempuan dan saya. Kami bingung mau melanjutkan ke mana, tetapi akhirnya kami memutuskan untuk ke kota B yang mempunyai beberapa universitas swasta dan negeri yang cukup terkenal. Saya, Vania, ica, dan ayu memutuskan untuk mendaftar bersama ke kota B.
Di sinilah petualangan kami dimulai. Kami berkumpul bersama di rumah ayu dan orang tuanya meminjamkan mobil mereka untuk kami pakai. Kami memang sering pergi berkelompok dengan meminjam mobil orang tua dan kadang sampai menginap beberapa hari di luar kota. Jadi pada saat kami pergi, orang tua teman-temanku tanpa curiga mengijinkan putri-putri mereka berangkat ke kota B dan menginap tiga malam di sana. Sekalian liburan kata kami.
Perjalanan ke kota B berjalan lancar dan kami menghadapi ujian masuk dengan kepercayaan tinggi. Maklum, kami semua termasuk berotak encer. Sore hari kami setelah selesai ujian masuk, kami segera mencari penginapan yang terkenal dengan daerah sejuknya di sekitar kota B. Kami menyelesaikan administrasi dan segera masuk ke kamar. “Wah! Ternyata kamarnya besar juga yah! Ada ruang tamunya lagi,” kataku. “Kefin, kamu tidur di sofa aja yah!
Kita berdua ambil ranjangnya!” sahut ica. “Yah… Curang… kan baru kali ini saya menginap bareng perempuan dalam satu kamar! Siapa tahu….” komplainku. “Maunya..” kata ayu sambil mendorong diriku ke arah sofa. Kami semua menjatuhkan pantat di sofa sambil melepas lelah. Setelah berbincang selama setengah jam mengenai soal-soal Ujian masuk tadi siang, kami pun bergantian mandi menyegarkan badan.
Kami pun memesan makan malam dari room service karena kami terlalu lelah untuk keluar mencari makan. Vania akan menyusul besok pagi dan ketemuan di kota B. Dia sudah menghadapi ujian masuk seminggu lalu. Pilihan universitasnya berbeda. Oh iya, saya belum menjelaskan penampilan teman-teman saya.
Vania : Gadis ini pemalu dengan badan kecil yang sangat indah. Saya tahu ini karena Vania sangat suka memakai baju yang menunjukkan lekuk badannya. Dadanya berukuran sedang saja, 34B (saya tahu setelah melihat BH- nya dan BH yang lain nanti). Kecil-kecil imut merupakan kesan yang diberaninnya. Senyumnya manis sekali.
ica: Gadis ini juga berbadan kecil tetapi dengan dada yang terlihat jauh lebih besar daripada milik Vania. 34C ukuran BHnya. Mulutnya kecil dengan bibir tipis yang memberanin senyum menggoda. Hampir semua anak laki-laki di sekolahku mengejar dia. Manis dengan dada besar. Siapa yang tidak tertarik?
ayu: Gadis bertubuh jangkung yang senang memakai kaos longgar dan berjiwa bebas. Asyik diajak bertukar pikiran, pintar, dan sedikit tomboi. Senang sekali olahraga dan sangat jago bermain volley. Paling enak jadi lawan mainnya di lapangan. Posisiku sebagai tosser sering membuatku berada di depan net dan berhadapan muka dengan ayu. Posisi siap menerima bola dan kaos longgarnya sering mengganggu konsentrasiku di lapangan.
ayu : “Mau ngapain nih? Baru jam 6 sore kita dah selesai makan malam.”
ica : “Kita main kartu aja yuk”
Kefin : “Memangnya bawa?”
ica : “bawa kok. Ayu, ayo dikeluarin. Kita main poker aja.
Pakai uang bohongan aja. Biar seru ada taruhannya.” Kami pun bermain selama satu jam ketika ica menyeletuk. ica : “Tidak seru nih.. bosan.. gimana kalau dibuat lebih seru?”
Kefin : “Maksud kamu, ca?”
ica : “Strip poker !!”
“Gila kamu, ca!”
ica : “Kaga berani?” Saya lagi terpatung dengan keberanian ide ica.
ayu : “Siapa takut? Berani kok walau ada Kefin!”
Pipi saya jadi memerah dan berasa panas. Ada rasa malu juga. Glek.. saya menelan ludah.. Ada kemungkinan dua gadis muda cantik akan telanjang di depanku.
ica : “Berani tidak, Fin? Diam aja. Malu yah telanjang di depan cewek-cewek?’
Wah, otakku langsung berputar cepat. Harus memikirkan semua kemungkinan. Jangan sampai saya kalah dan tidak melihat gadis-gadis telanjang.
Kefin : “Berani dong! Tapi nanti kalian curang, kaga berani buka beneran!”
ica : “Kalo ada yang kaga berani buka, kita semua yang paksa buka! Setuju tidak?”
Kita semua menganggukkan kepala menandakan persetujuan.
Jantungku makin berdebar kencang dan kontolku mulai mengeras karena kemungkinan kejadian di depan mata.
Kefin : “Ya dah.. Aturannya gimana nih ca?”
ica : “Kita semua punya modal 1000. Taruhannya setiap kelipatan 10 dan paling besar 100. Kalau modal 1000 habis, gadaikan pakaian dengan harga 500. Setuju?”
Kami semua setuju.
Kefin : “Kita main sampai kapan? Sampai satu orang telanjang atau sampai semua telanjang?”
ica : “Sampai semua telanjang dong! Biar adil!!”
ayu: “Ok deh. Tapi kasihan Kefin dong. Dia kan paling cuma punya 3 potong baju. maksudnya cuma kaos, celana dan celana dalam. Kita cewek-cewek kan kelebihan BH.”
ica : “Iya yah… ya udah biar adil, kita semua lepas BH deh.”
ica langsung dengan cekatan melepas BH merah mudanya tanpa melepaskan kaos dan melemparkan BHnya ke mukaku. Harumnya BH langsung memenuhi hidungku. Tanpa kusadari BH kedua pun mendarat di mukaku. Ini milik ayu. BH dengan warna cream kulit. Hahahahaha… kamipun tertawa bersama.
ica : “Ayo mulai! Sudah adil kan, Fin?,,, Kita masing-masing cuma punya 3 modal.”
Kefin : “Sebentar.. pakaian yang sudah ditanggalkan bisa dipakai lagi ga?”
ica : “Hmm… TIDAK BOLEH! Yang sudah lepas, tidak boleh dipakai lagi!”
Kefin : “Kalau yang sudah telanjang kalah lagi gimana? Kan modalnya habis!!”
ica : “Banyak nanya yah kamu, Fin! Gimana ayu?”
ayu : “Boleh dipegang-pegang deh sama yang menang. Dipegang-pegang selama 1 menit!”
Wah asyik nih peraturannya… tetapi otakku sudah mulai pindah ke kontolku nih.. “Pegang doang kaga seru ah, gimana kalo dadanya dihisap-hisap!”
ica : “Ih kamu, FIN…. Mau dong!!”
Dengan suara manisnya sambil melirik nakal ke arahku!” ayu dan ica tertawa terbahak-bahak.
ica : “Tapi kalau kamu yang sudah telanjang dan kalah gimana, Fin? Saya hisap kontolmu yah!!”
ayu : “Wah saya juga mau hisap kontol Kefin!”
Benar-benar tidak disangka! 3 tahun bersama di SMA, saya tidak menyangka teman-temanku ini nakal juga. Permainan pun dimulai. Keahlianku bermain strip poker di komputer ternyata sangat bermanfaat. ayu segera kehilangan modal awal sehingga harus menggadaikan modal berikutnya.
ayu hendak membuka celananya, tetapi dicegah oleh ica.
ica :”Wah kaga boleh sendiri yang nentuin buka celana. Kefin, mau suruh ayu buka apa?”
Wow, thanks ica! Aku teringat kalau mereka sudah lepas BH, tentunya dengan melepas kaos, payudara ayu akan terbuka.
Kefin : “Tentu saja kaos dong. Kapan lagi bisa lihat payudara dari dekat!”
ayu dengan malu-malu mulai melepas kaosnya dan dengan segera menutupi puting payudaranya dengan satu tangan. Saya terkesima dengan pandangan indah di depan mata. Animasi strip poker di permainan komputer tidak seindah pemandangan di depan mata.
ica : “yu.. mana boleh ditutupin payudaranya. Buka dong!” ica menggaet tangan penutup payudara dengan segera.
ayu sedikit memberontak sambil memerah wajahnya. ayu tertarik tangannya, memperlihatkan payudara terbuka dan menggantung indah di depan wajahku. Glek.. saya menelan ludah.
ayu : “Bud, tutup mulut dong.. Masa sampai menganga terbuka gitu melihat payudara gue.”
ayu dan ica tertawa. Ini membuat ayu jadi relaks dan pasrah payudaranya terpampang jelas. Wah kalo mereka serius kayak gini, mendingan saya kalah saja. Mengingat kalau kalah terus, kontoltku akan dihisap selama 1 menit setiap kekalahan. Hahahaha.. otakku kotor juga. Maka dilanjutkanlah permainan.
Dengan segera saya menjadikan diri telanjang. Celana dalam saya buka perlahan-lahan memperlihatkan kontol yang sudah mengeras sejak tadi. Saat itu, ica, dengan payudara montoknya pun tinggal celana dalam saja. Kedua gadis ini memperhatikan celana dalamku dengan seksama sambil menahan napas menunggu kontolku seluruhnya terlihat.
ica : “Wah sudah keras yah, Fin! Bagus lho bentuknya!”
Kefin : “Gimana tidak keras… ngelihat dua pasang payudara yang bagus-bagus!”
Rupa-rupanya ica sudah tidak tahan lagi. Aku langsung ditabraknya dan kontolku langsung dipegangnya. Dengan gemas ica mulai mengocok kontolku sambil sesekali dijalatnya.
Tentu saja saya tidak tinggal diam. Tanganku mulai meremas-remas payudara ica yang cukup besar. Tidak cukup dengan remasan, akhirnya aku meraup payudara kiri dan mulai menghisapnya.
“Ahh.. Enak banget, Fin! Terus hisap..” Sambil menghasap payudara ica, tanganku mulai melepaskan celana dalamnya.
Karena saya tidak mau melepaskan hisapan, tentu saja melepaskan celana dalam jadi lebih sulit. ica membantu dengan melepaskan celana dalamnya sendiri. kontolku yang menjadi lepas dari pegangan ica, langsung disambut ayu dengan kulumannya. Mimpi apa semalam. Dua gadis sudah mengulum kontolku.
Kami pun pindah ke ranjang. Saya berbaring di ranjang dengan kontol menjulang langit. ica melanjutkan memberanin payudaranya untuk saya hisap dan ayu kembali mengulum kontol ku. Tangan saya mulai bergirilya ke memek ica. Basah. Licin. Saya pun mulai menggesekkan jari ke clitirisnya. Licin sekali.
ica pun mendesah dengan kenikmatan yang dialaminya di bawah. ayu yang melihat ica mengalami kenikmatan, mengubah posisi pantatnya ke sebelah mukaku. Badan jenjangnya memang membuat posisi hampir sempurna tersebut sangat mudah terjadi. Tanganku pun menggosok memek ayu yang juga sudah sangat basah.
Tangan kiri di memek ayu, tangan kanan di memek ica. Kukocok keduanya dengan kelembutan yang lama-lama bertambah cepat. ayu dan ica blingsetan dibuatnya. ayu berguncang hebat sampai melepaskan hisapan di kontolku dan mengeluarkan lenguhan panjang yang sangat menggoda.
ica menyusul dengan teriakan yang tidak kalah menggodanya. Keduanya terjatuh di kiri kananku dengan lemasnya. Aku yang sudah tegangan tinggi tidak mau tinggal diam. Aku menghampiri ica dan membuka lebar-lebar selangkangannya. Terlihat memek bersih yang sangat indah. Bulu- bulu halusnya sangat menggoda.
Aku mulai menggesekkan kepala kontolku ke memek ica. Ah….. licin dan enak. Belum pernah aku merasakan kenikmatan seperti ini. ica yang mulai merasakan kenikmatan, mulai bereaksi dengan menggerak-gerakkan pinggulnya mengikuti irama gesekan.
ica semakin meracau…”Oohhh… aahhh… ohh..my… God…..Enak banget Fin” “Terus Fin… Enak… ahhh… aahhHHH….AAAHHHHHH…Gila.. enak banget kontol lu Fin!! Gue dah sampe nih” “Baru digesek aja dah enak gini yah, Fin… gimana kalo dimasukin yah? Masukin deh Fin..”
“Serius lu, Caa? Lu mau gue perawanin? Gue sih dah nafsu banget nih.”
“Iya, Fin… Gue pengen ngerasain kontol lu di dalam gue… di luar aja dah enak, apalagi di dalam.”
Aku tidak pikir panjang lagi.. langsung berusaha merangsek ke dalam memek ica.
“Oww.. pelan-pelan Fin.. Sakit tahu!!”
“Ok, caa.. gue pelan-pelan nih” Pelan-pelan kepala kontol gue mulai terbenam di memek ica. Terasa mentok. Aku yang tidak pengalaman berpikir kok tidak dalam yah?
“caa, udah masuk belom sih?” ica yang mulai meringis menahan sakit,
“Kayaknya sih belom deh… tapi terusin aja.”
“Lu yakin, caa? Kayaknya lu kesakitan gitu.”
“Terus aja, Fin. Gue pokoknya mau kontol lu di dalam gue.”
“Ya udah kalo gitu.. Gue terusin nih..”
Dengan tiga sodokan keras yang disertai rintihan ica, akhirnya kontolku masuk juga sepenuhnya.
“Wah.. ica… kayaknya kontol gue dah masuk semua nih”
“Iya.. Fin…” sambil menahan sakit “diam dulu, Fin.. jangan digerakin dulu..gue masih rada sakit..”
Ahh.. nikmatnya memek perawan.. kontolku berasa banget diremas-remas oleh memek sempit ica.
Tanpa kusadari, aku mulai menggerakkan pelan- pelan pantatku. Keluar masuk secara perlahan. ica pun mulai bernafas secara teratur dan mulai menikmati kocokan lembut di memeknya.
“Pelan-pelan yah Fin… masih sakit tapi dah mulai enak nih… memek gue berasa penuh banget diisi kontol lu”
ayu yang dari tadi menonton menunjukkan ekspresi tidak percaya.
“Gila lu berdua.. beneran ngentot yah?”
ayu pun mendekati TKP dan memperhatikan dengan seksama. “Gila.. gila.. kontol lu beneran masuk ke memeknya ica, Fin!”
“Iya yuu.. Enak banget memek ica.. gue bisa ketagihan ngentot nih.”
Tiba-tiba ada keinginan yang luar biasa untuk segera sampai.. kupercepat goyanganku. ica pun semakin mendasah menggila.
“Ahhh… Ohhh…Ahhh…Ohhh…Fin.. gue mau sampe lagi nih”
“Barengan caa.. gue juga mau sampe..”
Di kepalaku tidak teringat lagi pelajaran Biologi, kalau sperma ketemu sel telur akan menghasilkan zygot yang akan berkembang menjadi bayi.
“Ayo.. Fin… kita bbaaareeennggg….” Croootttt…croottt.. croottt…Tiga kali aku menyemprotkan mani ke rahim ica.
Ahh… ini perasaan yang luar biasa… kenikmatan berhubungan badan dengan seorang gadis muda yang cantik. Beda banget sama masturbasi. Hubungan langsung lebih nikmat. Aku langsung terjatuh lemas di sebelah ica. ayu yang melihat pertunjukkan langsung bagaimana berreproduksi mulai mendekati kontolku lagi dan menghisapnya dengan lembut.
Nafasku yang tersengal-sengal perlahan-lahan menjadi teratur seraya menikmati hisapan- hisapan ayu. Dikocoknya perlahan tapi pasti membuat kontolku menjadi tegang kembali.
“Fin, jangan dimasukin yah. Ini pengen gue gesek-gesek ke memek.”
“Iya, yuu.” ayu pun mengambil posisi dan mulai menggesek-gesek memeknya di atas kontolku.
“Enak banget, yuu”
Goyangan lembut ayu membuat payudaranya bergoyang-goyang secara anggun. Pemandangan yang sangat indah. ayu merupakan salah satu wanita impianku. Tinggi, berdada montok, atletis, senang bercanda, dan baik hati. Sekarang dia sedang menggesekkan memeknya dengan kontolku. Ah.. kepengen masukin d.
Segera kubalikkan posisi sehingga aku sekarang di atas. Kakinya kubuka lebar-lebar. Terlihat memek yang sangat indah. Bahkan lebih indah daripada punya ica. Mulus, hampir tanpa bulu. Warnanya pink dan telah basah mengkilap. kontolku langsung berkedut-kedut melihatnya.
Kuarahkan kontolku ke memeknya.
“Fin, jangan dimasukkin yah!”
“Kenapa yuu? Sudah tidak tahan nih”
“Jangan Fin… jangan sekarang.” suaranya lembut meluluhkan hati.
Entah kenapa aku berhenti memaksakan kepala kontolku. Akhirnya aku hanya menggesek-gesekkan kepala kontolku di muka memek ayu.
“Ah… iya fin.. Begitu saja… gesek saja terus… Ahh… Ahhh” ayu mulai lebih relaks dan lebih melebarkan posisi kakinya.
Melihat itu, aku semakin cepat menggesekkan kontolku. Semakin cepat gesekan, semakin keras desahan ayu.
“OOhhhh… AHhhhh..enak Fin… Teruss.. Terusss.. Lebih cepat lagi… Tee..teeeruussss…. AHHHHHH.” ayu mendapatkan orgasmenya dan cukup banyak cairan sperma-nya yang keluar. Kasur menjadi basah sekali.
Aku melihat ayu mengalami orgasme yang sangat menggoda sampai aku terdiam terkesima. ayu cantik sekali…Aku benar-benar terpesona.. Sepertinya aku jatuh cinta dengan ayu. ica yang telah cukup beristirahat dan melihat ayu telah lemas mengambil alih situasi.dipegangnya kontolku dan dikocoknya perlahan.
kontolku yang masih belum puas dengan ayu membuat otakku segera beralih ke ica dan menyuruhku untuk melampiaskannya ke ica. Lagi pula kontolku bisa coblos ke dalam ica. Dengan segera kubalikkan ica dan kucoba Dogge style di sebelah ayu yang masih terbaring lemas. Ternyata Doggy style memberikan sensasi yang berbeda. Rasanya tidak bisa dituliskan dengan kata-kata.. Hanya nikmat..
Walaupun ica yang sedang aku sodok, tatapanku tidak lepas dari ayu. ayu membuka matanya dan menatapku dengan penuh kemesraan. Senyumnya yang manis membuat hatiku bingung. Di sini aku sedang jatuh cinta dengan ayu, tetapi kontolku sedang menikmati pelayanan ica, dan ayu tersenyum kepadaku. Ah bingung….. Aku pun tersenyum balik ke ayu sambil semakin keras menyodok ica.
Sodokan kerasku yang terus bertubi-tubi dari belakang membuat ica tidak dapat menahan diri lagi dan dia mendapatkan orgasme lagi. Aku memperlambat sodokanku agar ica bisa menikmati orgasmenya. ayu bangun dan memberikan payudaranya ke mukaku. “Hisap Fin! Biar lu tambah seru!”
Ah.. nikmatnya tetek ayu.. Kenyal tetapi kencang. Tentu saja akibat tetek ayu yang nikmat, goyanganku ke ica semakin bertambah cepat.
“Gila lu Fin, enak banget sih dientot dari belakang sama lu… gue.. mauuuuu… Ahhhhh…” ica pun orgasme lagi. Aku pun tidak tahan nikmatnya menghisap tetek ayu sambil doggy ke ica dan akhirnya.. croott…croott… dua kali aku semburkan spermaku.
“Fin enak banget disemprot elu… Rasanya nikmat.. kayak mandi air hangat.. tapi ini rasanya di dalam.’ Posisi kami belum berubah.. aku masih menancapkan kontolku ke dalam memek ica sambil terus menyemprotkan sisa-sisa sperma dan mulutku terus mengulum, menghisap dan menggigit-gigit pentil tetak ayu.
“Enak yah Fin, isap tetek gue dan ngentot-in ica”
“Iya yuu! Cuma impian bisa threesome kayak gini tapi gue bisa ngerasain kejadian benernya.”
“Udah dong Fin, cabut kontol lu. Pegel nih nungging melulu” timpal ica.
Kucabut kontolku tetapi pandanganku terus menatap mata ayu. Kelihatannya aku benar-benar jatuh cinta. Malam itu kami tidur bertiga dalam keadaan telanjang. ayu di kananku, ica di kiriku.
hingga malam pun mulai belalu dan akhir nya hari ke tiga kami pulang ke kota F dan kami melanjut kan kebersamaan kami di perguruan tinggi bersama,sama …….